Selasa, 30 Desember 2008

Gaji PNS Naik Januari 2009

INILAH.COM, Jakarta - Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi, mengutarakan gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan naik 15% mulai Januari 2009.

"Mulai Januari 2009 (gaji PNS) akan dinaikkan 15%," kata Taufiq ketika menghadiri HUT Kemerekedaan RI di Istana Negara, Minggu (17/8).

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR Jakarta, Jumat (15/8), menyatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja pegawai Rp 143,8 triliun atau naik Rp 20,2 triliun (16,4%) dari perkiraannya 2008. Rencana kenaikan yang tertuang dalam RAPBN 2009 itu dalam rangka memperbaiki kinerja birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Kenaikan anggaran tersebut antara lain, untuk memperbaiki penghasilan aparatur negara dan pensiunan melalui kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok rata-rata 15%, pemberian gaji dan pensiun bulan ke-13, serta perbaikan sistem pembayaran pensiun.

Selama empat tahun masa pemerintahan ini, pendapatan PNS golongan terendah telah ditingkatkan 2,5 kali dari Rp 674,0 ribu per bulan pada 2004 menjadi Rp 1,721 juta pada 2009


Rabu, 03 Desember 2008

Buku Dapet Dari Bokap Free dari SBY

Buku berjudul Harus Bisa! Seni Kepemimpinan a la SBY ini ditulis oleh Dr. Dino Patti Djalal. Dino tadinya terkenal sebagai diplomat di Deplu RI sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Staf Khusus sekaligus Juru Bicara Kepresidenan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk urusan luar negeri.

Pada sampul depannya, tertulis di situ bahwa buku ini adalah catatan harian Dino (selama menjadi staf khusus Presiden SBY). Lho, jadi ini buku tentang leadership atau catatan harian? Dua2nya. Ini buku tentang kepemimpinan gaya SBY dan sekaligus merupakan catatan Dino tentang segala peristiwa dan cerita selama dirinya membantu Presiden SBY sebagai staf khusus.

Tapi, menurut saya, buku ini menarik karena kita juga bisa belajar banyak hal di bidang politik, sejarah, sosial dan khususnya hubungan diplomatik dan internasional. Ini karena wawasan dan kompetensi Dino sebagai diplomat dan intelektual muda yang tidak perlu diragukan lagi. Saya juga angkat topi untuk gaya bahasa yang ditulis dalam buku ini: ringan tapi tetap berbobot serta alurnya sangat mengalir, sehingga membaca buku ini seperti mendengarkan cerita si penulis secara langsung.

Buku ini dibagi menjadi 6 bagian besar:

  1. Memimpin dalam Krisis
  2. Memimpin dalam Perubahan
  3. Memimpin Rakyat dan Menghadapi Tantangan
  4. Memimpin Tim dan Membuat Keputusan
  5. Memimpin di Pentas Dunia
  6. Memimpin Diri Sendiri

Pada masing2 bagian tersebut, Dino menulis beberapa cerita tentang berbagai macam kegiatan, kebijakan, tutur kata dan tingkah laku Presiden SBY serta menggarisbawahi beberapa poin penting tentang kepemimpinan SBY. Menarik.

Beberapa pelajaran penting yang saya ambil dari buku ini antara lain:

  1. Seorang pemimpin harus bisa berpikir di luar kerangka yang ada, atau thinking outside the box. Dia juga harus selalu mendorong anak buahnya berpikir seperti itu. Berpikirlah sekreatif mungkin.
  2. Seorang pemimpin sejati harus berani mengambil resiko, karena inilah yang membedakannya dengan follower.
  3. Lakukan pendobrakan (breakthrough) namun lakukan secara cerdas dan terukur.
  4. Pemimpin harus menguasai masalah untuk kemudian membuat keputusan secara tepat dan cepat serta tahu resikonya.
  5. Pemimpin harus bisa menjaga amanah dan memegang janji.
  6. Pemimpin harus konsisten, dalam tutur kata dan perilaku.
  7. Pemimpin harus jujur, berakhlak bagus dan bermoral tinggi.
  8. Pemimpin harus bisa menjaga kehormatan dirinya, keluarga dan orang2 yang dipimpinnya.
  9. Pemimpin harus punya rasa percaya diri yang tinggi.
  10. Pemimpin harus bermental tangguh.
  11. Pemimpin harus bisa mengayomi anak buah dan mendukung anak buahnya untuk berkembang dan berkembang.
  12. Pemimpin itu harus santun dan menghormati orang lain serta elegan dalam bersikap.

Poin2 di atas mungkin sudah sering kita dengar dalam berbagai pelajaran atau kursus2 kepemimpinan. Tapi, saya rasa sangat bagus juga kalau kita terapkan pada diri kita sendiri, karena toh masing2 kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri dan keluarga.

Dari buku ini, saya juga menjadi lebih banyak tahu tentang siapa dan bagaimana sosok Presiden SBY ini. SBY digambarkan sebagai seorang yang cerdas (tak heran, soalnya beliau ini adalah seorang Doktor dan purnawirawan Jenderal TNI, lulusan terbaik Akmil pula). Siapa pun Presiden RI tahun 2009 nanti, saya pikir Indonesia memang butuh pemimpin bangsa yang cerdas dan brilian, yang menguasai banyak permasalahan bangsa dan punya wawasan yang luas seperti SBY.

SBY juga digambarkan sebagai seorang yang sangat memperhatikan detail dan teliti serta perfeksionis. Contohnya, beliau selalu me-review naskah2 pidatonya dan mengoreksi kata demi kata sampai beliau benar2 puas terhadap naskah pidato tersebut. Mungkin inilah yang kemudian membuat SBY dianggap sebagai seorang yang peragu dan lamban dalam mengambil keputusan oleh lawan2 politiknya.

SBY juga dituliskan sebagai seorang yang energik dan punya stamina tinggi. Pola kerjanya bahkan membuat para stafnya sempat “jungkir balik” untuk menyesuaikan dengan ritme kerja SBY yang sangat tinggi.

Dari beberapa kisah, kita juga bisa melihat sosok SBY sebagai seorang anak manusia biasa yang bisa marah, sedih, gembira dan menangis. Sesungguhnya, kehidupan sebagai seorang manusia saja sudah berat, ini masih ditambah lagi dengan tanggung jawabnya memimpin 220 juta rakyat Indonesia. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana beratnya menjadi seorang Presiden negara Republik Indonesia ini. Herannya, banyak sekali politisi yang ingin duduk di kursi ini ya… :D

Juga diceritakan beberapa kisah tentang sisi kemanusiaan dan sosial SBY. Beliau dikenal cukup dekat dengan para anak buahnya, walaupun dikatakan tetap “menjaga jarak” untuk alasan profesionalisme dan integritas beliau sebagai seorang pemimpin.

Di mata Dino, SBY digambarkan sebagai sosok seorang bapak, mentor sekaligus pemimpin yang mengayomi dan memberikan banyak pelajaran serta dukungan kepada dirinya. Secara pribadi, SBY bahkan menjadi saksi pernikahan Dino. Sebagai anak buah, Dino pasti sudah sering disemprot atau dimarahi. Tapi, SBY juga tak pelit memuji anak buahnya untuk berterima kasih dan memberi motivasi sekaligus.

Bagi sebagian politisi dan pihak2 yang tidak suka terhadap SBY, mungkin buku ini bisa dianggap terlalu memihak dan mengedepankan hal2 yang baik saja tentang SBY. Tapi, kalau kita berpikiran jernih, kita bisa mengambil banyak pelajaran dari buku ini. Terlepas dari siapa SBY itu.

Menurut saya, masing2 Presiden negeri ini adalah yang putra terbaik bangsa dalam memimpin bangsa ini pada masanya. Soekarno adalah putra terbaik saat Indonesia sedang berjuang untuk merdeka dan mempertahankan kemerdekaan. Soeharto adalah putra terbaik kita saat Indonesia sedang butuh pemimpin yang menarik bangsa ini dari keterpurukan ekonomi saat itu. Begitu juga presiden2 yang selanjutnya.

Dan saya pikir, sekarang SBY juga adalah putra terbaik bangsa yang terpilih untuk memimpin Indonesia. Apalagi beliau dikenal bersih, jujur, jauh dari masalah KKN dan berintegritas tinggi. Kita sebagai rakyat punya kewajiban untuk mendukung siapapun pemimpin kita, selama sejalan dengan konstitusi, Undang-undang dan tidak korup. :D




Senin, 24 November 2008

Tunjangan Profesor Riset Diusulkan Naik 10 Kali Lipat

Sabtu, 22 November 2008 | 01:40 WIB


Jakarta, Kompas - Tunjangan peneliti berdasarkan usulan yang diajukan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kepada Menteri Keuangan naik 10 kali lebih.

Untuk Peneliti Pertama dari Rp 350.000 akan naik menjadi Rp 5 juta. Adapun Peneliti Muda dan Madya masing-masing menjadi Rp 8,5 juta dan Rp 12 juta. Peneliti Utama atau Profesor Riset dari yang semula Rp 1,4 juta diusulkan naik menjadi Rp 14 juta atau naik 10 kali lipat.

Dijelaskan Wakil Kepala LIPI Lukman Hakim, Jumat (21/11), kenaikan tunjangan peneliti ini diajukan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2007 yang mulai berlaku per 1 Januari 2009.

Ditegaskan Presiden

Kepedulian pemerintah pada kesejahteraan peneliti, ujar Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, dikemukakan Presiden RI pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Agustus lalu di Istana Negara. Ketika itu Presiden mengatakan telah memerintahkan Menkeu, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Negara Riset dan Teknologi, serta Menteri Pendidikan Nasional untuk merealisasikannya. Selain itu, pada pidato di Sidang Paripurna DPR, Jumat (15/8), Presiden juga menyebutkan pentingnya menaikkan kesejahteraan peneliti.

Lukman mengatakan, pada tahun 1983 tunjangan Ahli Peneliti Utama (APU) sebesar Rp 900.000, dua kali lipat tunjangan pejabat Eselon I. Namun kini, tunjangan APU hanya naik jadi Rp 1,4 juta, sedangkan Eselon I telah menjadi Rp 5,5 juta. Kondisi ini mendorong peneliti menjalani pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan tidak sedikit yang keluar atau bekerja di perusahaan swasta.

Dorongan peneliti untuk bekerja di luar negeri juga kian besar, terutama di Malaysia dan Singapura, yang menjanjikan fasilitas riset dan gaji yang besar. Di Malaysia, tunjangan peneliti pertama senilai Rp 8 juta per bulan. Di Pakistan, gaji peneliti beberapa kali lipat gaji menteri.


Rabu, 19 November 2008

Dapet Facility Flask Disk 4 Giga


Pas Semalaman Gw mimpi punya flasdisk 4 giga. Flyng duch man dejavu mimpi yang menjadi kenyataan akhirnya besok siang nya gw dapet fasilitas flasdisk 4 Giga. Tw nggak apa efek bagi flaskdisk-flasdisk Q yg laen. Flash gw, gw istirahatin si biru mp3 layer 512 mb, siputih 256 mb, dan si hijau 256 maafin gw ya u smua gw istirahatin supaya umur fdisk tahan lama.


Selasa, 18 November 2008

Bocoran Wawancara CPNS Batan

Skenario
Pewawancara 3 Orang (laki semua)
Diwawancara 1 Orang (GW)
Posisi Duduk
Awal2 Datang Kasih salam dulu bwat pewawancara
Pertanyaan :
1.Tw informasi lowongan dari mana ?
JWb : Internet Pak
2. Udah Punya Pacar belum ?
Jwb : Belum Pak
3. Punya Pacar donk,jangan2 kmu....?
Jwb : Nanti saja pak Kalo Ud jadi PNS
4. Apa mata Kuliah Favorit waktu kuliah ?
Jwb : Komponen Elektronik Pak
5. Apa Bedanya Komponen Pasif dan aktif ?
Jwb : Komponen aktif apabila diberi tegangan maka komponen akan bekerja atau ada perubahan tegangan contoh komponen aktif : transistor
Komponen pasif : apabila diberi tegangan tidak ada perubahan digunakan hanya sebagai penahan tegangan contohnya : Resistor
6. Bersedia ditempatkan di irian ?
jwb:Bersedia Pak
7. Mengapa Mau jadi Pns ?
jwb:Untuk mengabdi kepada negara pak
8. kLO PUNYA UANG 10 JUTA MW BUAT APA ?
jwb:mW BUAT ROBOT PEMADAM KEBAKARAN PAK
9. PKE APA MEMADAMKAN API ?
jwb:PAKE AIR PAK
10. Ada Pengalaman Kerja ?
jwb : Ada Pak Di PLN Persero Disjaya dan Tangerang
11. Berapa Lama dan di sana sebagai apa dan ngapain aj ?
Satu Bulan , Di Divisi Scada dan Telkom, Didana memperbaiki alat-alat yang ada di sistem Scada dan Telkom.
12. AIRNYA DIMANA ?
jwb :dI rOBOT SUDAH DISEDIAKAN TEMPAT AIR PAK
13. kLO ADA pROyek busway mau jadi apa ?
jwb :Mw jd kepala proyek pak
14. Koq mw jd kepala proyek ?
jwb :Mw pak, saya yakin akan kepemimpinan yang saya miliki
15. Maafin saya ya apabila ada pertanyaan yg menyinggung
JWB :sama2 pak
16.Biasanya klo kuliah dari jm brapa ?
dari jam 8 pagi sampe jam 4 sore pak
pas ud selesai Trz kasih salam lagi dah ke pewawancara.
Padahal jawaban gw kurang kren tap koq bsa lulus ya.




Rabu, 15 Oktober 2008

Bojonegoro: Tergiur iming-iming lolos sebagai calon pegawai negeri sipil, dua warga Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi korban penipuan, baru-baru ini. Bambang dan Nanang membuat tato permanen di wajah mereka sebagai syarat menjadi CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. (mungkin Abiz ke dukun nih orang dpt wejangan dari mbah gambrong)
Korban mengaku awalnya diajak seseorang untuk menjadi PNS dengan iming-iming gaji besar. Merasa ditipu, keduanya langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Tidak hanya itu, mereka juga harus menjalani perawatan khusus guna menghilangkan tato permanen di wajah mereka. Polisi kini masih menyelidiki kasus penipuan ini.

nyomot dari: Liputan6.com

Sumantri’s comment:
“Duuh.. gimana sih? Masih ada aja yang ketipu. Payah banget dah!! Udah jelas2 klo mo jadi PNS gak boleh ada bekas tato dan tindik. Malah mau aja digituin.” *geleng-geleng kepala*.By The way supaya mw ngeremin peserta CPNS Biar pada takut. Klo calon lawan tesnya takut bisa lulus gitu.




Kamis, 09 Oktober 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H


Met Lebaran Mohon Maaf Lahir dan Batin 1429 H, Buat temen-temen Qu atas segala kesalahan Qu, Semoga Kita semua bersih lagi.........!!!



Rabu, 08 Oktober 2008

Lowongan CPNS Batan 2008


Bagi Segenap putra-putri terbaik bangsa indonesia Jenjang pendidikan S1 dan D3 yang ingin mengabdi kepada negara di bidang Nuklir, Ada Lowongan CPNS nih ditempat kerja Qu. Bagi yang Ingin daftar silahkan hubungi www.batan.go.id

Tuk Lokasi penempatan, Ada beberapa lokasi : Jakarta, Serpong, Bandung, Jepara, dan Yogyakarta. Pokoke ngak bakalan ditempatin diluar pulau jawa, enak khan nggak usah ngekost2 lagi bgi yg penempatannya sesuai dengan lokasi rumah.

Ayo buruan daftar sebelum terlambat .....................!!!
Tuk masing-masing lamaran dipilih 20 terbaik untuk yang ikut tes tahap awal.
So..bagi lulusan S1 dan D3 Persiapkan dirimu untuk jadi cpns batan.

Sepuluh tips untuk membantu kamu dalam mengerjakan ujian CPNS:

  • Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
    Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

  • Tenang dan percaya diri.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

  • Bersantailah tapi waspada.
    Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

  • Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
    Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

  • Jawab soal-soal ujian secara strategis.
    Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:

    • soal paling sulit
    • yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
    • memiliki nilai terkecil
  • Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
    Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
    Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
    Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

  • Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
    Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

  • Analisa hasil ujianmu.
    Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian Berikutnya.


Semoga kamu-kamu sekalian berhasil.....!!!





Kamis, 11 September 2008

Alhamdullilah gw dpet Paket Lebaran

Alhamdullilah hari gini gw dpet Peket Lebaran dari Koperasi PTRKN Batan Sebesar Rp XXX.XXX,- walaupun jumlahnya tidak seberapa tapi gw seneng banget. Yah,,, tuk nambah-nambah ongkos pengeluaran bulan ini. Maklum Bulan Ramadhan khan lagi gencar-gencarnya tmn2 sd,smp,sma,kuliahan hingga tmn kerja ngadain buka puasa bersama. Kalo 1 buka puasa Rp 20.000 pengeluaran nya tuk buka puasa berarti 100.000. Hari ini gwe harus banyak bersyukur banget pda allah sbab rizki dateng secara tiba-tiba.




Selasa, 24 Juni 2008

Prof Dr Parangtopo: Indonesia Perlu banyak ST dan STM Elektro


"Indonesia adalah importir peralatan atau instrumentasi sehingga tenaga teknisi instrumentasi terutama yang berpendidikan ST dan STM sangat banyak dibutuhkan, " kata Prof Dr. Parangtopo, Guru besar Fisika Universitas Indonesia (UI) yang aktif dalam banyak Proyek

Pengembangan Universitas sejak 1973 hingga sekarang. Kekeliruan konsep pendidikan di sini, menurutnya, adalah dengan ditutupnya semua STdiganti SMP pada awal 80-an.

Profesor yang lahir di Temanggung, Jawa Tengah, 3 Maret 1935, saat ini menjabat sebagai Presiden Jaringan Pendidikan Fisika Asia-Pasifik (1992-1997) dan Ketua Himpunan Fisika Indonesia (19881997), serta banyak aktif dalam organisasi ilmiah dan pendidikan. Mantan Dekan FMIPA-UI 1988-1994 ini memperoleh gelar Doktor bidang Fisika dan Matematika pada Universitas Lomonosov, Moscow, sedangkan gelar Profesor dalam Fisika dan Sains Material ia terima dari Ul pada tahun 1986.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang perkembangan teknologi instrumentasi-elektronika dan kebutuhan SDM-nya, berikut wawancara ELEKTRO dengan Prof Parangtopo di kantornya, Kampus UI Salemba, Jakarta (Senin, 20 November 1995).

Apa pendapat Profesor tentang pendidikan teknik instrumentasi di Indonesia?

Pendidikan teknik instrumentasi sangat penting karena Indonesia adalah importir peralatan. Instrumentasi merupakan "babon" (induk-Red) suatu produksi, maka untuk mengimpor saja sudah dibutuhkan SDM yang mampu menguasai pemakaian dan pemeliharaannya. Untuk memproduksi instrumentasi terlalu berat, kita akan selalu ketinggalan karena perubahan konsepnya sangat cepat.

Bagaimana kaitan antara instrumentasi dan elektronika?

Memang dewasa ini semua alat atau instrumen tidak bisa lepas dari elektronika. Dalam instrumentasi paling tidak ada 4 bidang yang mesti dikuasai yaitu teknik tekanan rendah (teknik vakum), teknik tekanan tinggi, teknik temperatur rendah dan teknik temperatur tinggi. Semua alat berbasis keempat bidang itu dan didukung oleh el ektronika . El ektroni ka ini l ah yang perubahannya sangat cepat dan tidak stabil.

Pada masa yang akan datang, perubahannya luar biasa. Pertama dengan munculnya nanoelektronik, jadi bukan lagi mikroelektronik. Ke dua adalah fotonik sehingga kita bisa menangkap radio dengan cahaya dan instrumen tidak dikontrol oleh elektron lagi melainkan foton atau cahaya. Saya baru saja dari Amerika, melihat suatu alat komunikasi dan alat kontrol baru yang digerakkan secara fotonik. Diagram sistem kontrol maju ini seperti diagram manajemen. Jadi, tidak seperti bidang-bidang lain yang dikatakan sangat cepat majunya, bidang elektronika dikatakan sangat cepat berubahnya atau konsepnya selalu beruhah.

Dalam bidang pendidikan kita selalu ketinggalan. Biasanya pendidikan itu memang lambat berubah, sedangkan konsep elektronika selalu berubah. Nanti malah tidak disebut lagi elektronika tetapi fotonika. Sebagai misal, kuliah mikroelektronika di Indonesia baru dimulai tahun 70-an, bahkan di fakultas teknik baru tahun 80-an, padahal di negara asalnya sudah mulai tahun S0-an. Jadi, kita itu selalu lambat dan mengubah sikap pengajar itu butuh waktu lama. Masalahnya, kita harus menghadapi tantangan perubahan zaman, sehingga perubahan konsep pendidikan harus segera dimulai dari sekarang.

Bagaimana dengan pendidikan dasar dan menengah kita?

Di sini ada suatu konsep pendidikan yang keliru dengan ditutupnya ST-ST (Sekolah Teknik tingkat pertama yang diganti menjadi SMP - Red.). Padahal, ST dan STM sangat dibutuhkan, terutama di desa-desa. Saya sudah protes ke Bappenas dan Depdikbud, tetapi tidak digubris. Biasanya lulusan ST memperbaiki alat secara "filing" dengan sedikit perhitungan. Mereka lebih berhasil daripada tenaga yang hanya mengandalkan perhitungan saja, apalagi tenaga amatiran yang tanpa perhitungan. Demikian pula STM elektronika sekarang sangat dibutuhkan, sedangkan yang ada masih terlalu sedikit. Kalau begini terus nanti akan banyak bangkai peralatan elektronika karena tidak adanya tangan-tangan trampil yang mau mengutak-utik peralatan yang rusak.

Kalau semua hanya mengandalkan pendidikan tinggi, konyol, kita bisa kalah dalam persaingan global. Menurut pendapat saya, kalau toh pemerintah tidak mampu membiayai sekolah-sekolah teknik, mestinya mengizinkan swasta mendirikan ST-ST dan STM-STM. Saya yakin mereka bisa menemukan pekerjaan di tengah masyarakat tanpa harus menjadi pegawai negeri. Karena kita akan menjadi pengimpor besar alat elektronik dan akan banyak tersebar di masyarakat.

Jadi, perlu diubah konsepsinya dan saya kira justru harus diperbanyak pasukan-pasukan teknik dasar dan menengah sampai ke desa-desa. Mengapa banyak ST dan STM ditutup, mestinya malah dibantu? Sekarang banyak listrik masuk desa, elektronika masuk desa, sehingga dibutuhkan ribuan bahkan jutaan tenaga teknisi tingkat bawah.

Untuk mempercepat perubahan kuantitas dan kualitas SDM elektronika ini, apa yang dibutuhkan Indonesia?

Menurut pendapat saya, diperlukan suatu institusi riset khusus elektronika yang kuat sehingga pendidikannya bisa diubah secara cepat. Lambatnya pendidikan di Indonesia karena lembaga risetnya terlalu lambat, padahal perkembangan di luar sangat cepat. Saya (Jurusan Fisika UI - Red) sudah mengirimkan staf pengajar untuk mendalami fotonika dan nanoelektronika atau nanotechnology, sedangkan di jurusan Teknik Elektro malah belum. Di luar negeri orang elektro sudah mengarah ke nanoelektronika. Di negara kita belum ada orang yang benar-benar mengerti konsepsinya.

Lembaga riset yang kuat itu dapat dicangkokkan ke perguruan tinggi yang sudah mapan seperti ITB (Institut Teknologi Bandung - Red). PAU Mikroelektronika ITB misalnya, diubah saja, tidak hanya mikroelektronika melainkan juga nanoelektronika dan fotonika. Diharapkan lembaga itu cepat berinteraksi dengan pendidikan sehingga konsep elektronika yang cepat berubah itu dapat mempengaruhi pendidikan kita.

Bila konsepnya cepat berubah, bagaimana dengan peralatan labotarorium dan sistem kontrol industri?

Di negara maju tidak masalah. Misalnya di instansi yang besar seperti Fermi Lab, Argon Lab, dan CERN, tiap dua tahun selalu diganti dengan yang baru. Sistem kontrol yang sudah bagus tetapi konsepnya ketinggalan dua tahun itu dijual kepada industri karena sebelumnya belum ada di industri. Jadi sistem kontrol di lembaga riset selalu baru setiap dua tahun. Di sana ada riset pembaharuan sistem kontrol. Indonesia memang masih terlalu berat. Tetapi kita menghadapi problem terbaru tentang nanoelektronika dan fotonika ini sehingga perlu segera dibentuk lembaga risetnya agar dapat menguasai teknologi abad ke-21.

Institusi mana yang kira-kira mampu melakukan riset itu?

Saya mengharapkan ITB dapat melakukan kegiatan itu karena lebih senior dan lebih mapan daripada perguruan tinggi lain. Tetapi para pimpinan universita harus sadar, agar tidak terlalu birokratis. Lembaga itu harus memiliki otonomi yang luas supaya cepat bergerak sehingga dapat dicontoh perguruan tinggi lainnya.

Apa alasan UI mendirikan program D-III instrumentasi? Adakah pasar yang membutuhkan?

Kita tahu bahwa D-III ini penting. Dahulu zaman Belanda pernah ada tetapi kemudian ditutup oleh pemerintah. Teknisi lulusan D-III instrumentasi diharapkan mampu menguasai 4 komponen dasar tadi y4itu teknik tekanan rendah, tekanan tinggi, temperatur rendah dan temperatur tinggi dengan kontrol secara elektronis. Selanjutnya akan ada spesialisasi pada masing-masing komponen itu. Namun kemampuan kita baru mampu mendalami teknik tekanan rendah dan teknik temperatur rendah. Sedangkan peralatan untuk tekanan tinggi dan temperatur tinggi sangat sulit. Di Indonesia masih sedikit peralatan tekanan tinggi dan temparatur tinggi, itupun belum dikontrol secara elektronis.

D-III instrumentasi merupakan gabungan antara teknik elektro dan teknik mesin. Ternyata lulusan D-III ini banyak dibutuhkan industri.

Mengapa program teknik instrumentasi-elektronika berada di fakultas MIPA?

Sebenarnya teknik instrumentasi itu seperti teknik fisika pada fakultas teknik. Hanya karena kecil maka dimasukkan sebagai program studi di Jurusan Fisika FMIPA.

Bagaimana dengan gelar lulusannya?

Sekarang gelar sarjana sudah seragam bentuknya. Tidak ada lagi pemberian gelar insinyur dan doktorandus. Menurut saya gelar profesi seperti insinyur itu harus diberikan oleh perusahaan atau organisasi profesinya setelah bekerja. Sebagai contoh ada lulusan Fisika yang diberi gelar Pipe Engineer karena pekerjaannya seharihari di bidang perpipaan. Memang masih ada instansi yang masih mensyaratkan gelar insinyur atau harus dari fakultas teknik dalam penerimaan pegawai baru. Tetapi sekarang sudah banyak perusahaan yang mendasarkan pada hasil tes. Pernah ada satu sarjana instrumentasi bersaing dengan dua sarjana teknik elektro dan setelah dites ternyata hanya sarjana instrumentasi itu yang diterima.

Pendapat Profesor tentang Akreditasi Insinyur yang akan dilakukan oleh Persatuan Insinyur Indonesia?

Akreditasi itu bagus kalau dilaksanakan secara jujur, tidak dimanipulasi. Jangan seperti perguruan tinggi komputer yang tidak ada apaapanya kemudian diakreditasi menjadi "disamakan". Demikian pula gelar insinyur, mestinya hanya diberikan kepada mereka yang bekerja di bidang engineering, bukan hanya bekerja di bidang administrasi. Kalau ada insinyur yang sudah tidak bekerja lagi di bidangnya, gelar insinyurnya harus dicabut. Sekarang banyak orang bergelar insinyur yang hanya mengurusi uang dan tanda tangan kuitansi. Itu jelas bukan insinyur lagi meskipun asalnya dari fakultas teknik. Sebaliknya bila seorang sarjana yang bukan dari fakultas teknik tetapi bekerja di bidang .engineering yang sesuai keahliannya, ia berhak memperoleh gelar insinyur setelah melalui akreditasi. q (Pewawancara: Rusmanto)