Selasa, 03 Februari 2009

Jelang Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia, Maret 2009

BANDUNG, itb.ac.id- Sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan energi di tanah air saat ini, Keluarga Mahasiswa (KM) ITB mengadakan Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia (KENMI). Acara yang direncanakan berlangsung pada Maret 2009 ini, akan mempertemukan 3 pihak yang terkait masalah energi: pemerintah, swasta, dan mahasiswa. KENMI terbuka bagi mahasiswa di seluruh Indonesia.

Dalam program kerjanya, KM ITB menilai bahwa ada 3 aspek di Indonesia yang perlu diperhatikan, yaitu pangan, energi, dan pendidikan. Terkait dengan ITB sebagai perguruan berbasis teknologi, energi pun dipilih sebagai fokus kegiatan. KM ITB mencanangkan Gerakan Kebangkitan Nasional sebagai alur program kerjanya yang bersifat menggali dan menunjukkan potensi-potensi yang ada di Indonesia, salah satunya melalui Konferensi Enerrgi ini.

Berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi kemandirian energi di negara ini. KM ITB menilai bahwa saat ini belum terjadi kondisi ideal berkenaan dengan Kebijakan Energi Nasional yang dicanangkan pemerintah. Hal tersebut berdasarkan pada Blue Print Pengelolaan Energi Nasional, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2005, yang menyebutkan kondisi ideal antara lain:

- Kebijakan Energi Nasional sesuai dengan platform politik Kabinet Indonesia Bersatu
- Meningkatnya akses masyarakat kepada energi
- Meningkatnya kondisi ekonomi sehingga kemampuan/ daya beli masyarakat meningkat
- Harga energi sesuai dengan keekonomiannya

Hal-hal seperti kurangnya pasokan listrik, langka dan mahalnya BBM, pasokan LPG yang tidak menentu, dan lain-lain mengundang pertanyaan apakah kondisi kemadirian energi saat ini sudah ideal atau belum.

ITB sebagai universitas berbasis riset memiliki kewajiban dalam bidang pengembangan dan penerapan teknologi yang mampu menciptakan nilai tambah maksimal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dalam hal ini, diarahkan pada penemuan energi alternatif yang menjadi salah satu solusi kondisi ideal tadi. KENMI diharapkan menjadi ajang yang mampu mempertemukan pihak pemerintah bersama kebijakannya, swasta bersama teknik dan kondisi di lapangan;, dengan mahasiswa bersama ide-ide kreatifnya.

Bertemakan "Inovasi Mahasiswa untuk Kemandirian Energi Indonesia", rangkaian acara KENMI telah berlangsung sejak Januari 2009, berupa pengiriman undangan kepada minimal 1 perguruan tinggi dari setiap propinsi di Indonesia. Setiap peserta wajib mengumpulkan paper yang meliputi:
- Analisis keadaan energi di daerah asal peserta
- Analisis mengenai potensi energi alternatif yang dimiliki daerah asal peserta
- Inovasi gagasan peserta terkait potensi energi alternatif yang dimiliki daerah asalnya

Tercermin pada logo acara ini, 3 warna yang memusat pada 1 lingkaran di tengah, mencerminkan 3 aspek yang akan dipertemukan dalam acara ini. Matahari dipilih sebagai lambang karena merupakan sumber energi terbesar.

Acara utama KENMI yang berlangsung pada 14 - 15 Maret 2009, akan terdiri dari Seminar "Pengelolaan Energi Nasional Menuju Indonesia Mandiri Energi" dan "Energi Alternatif sebagai Jawaban atas Permasalahan Energi Nasional". Paper hasil karya mahasiswa yang telah diseleksi akan dipresentasikan pada Konferensi Mahasiswa di acara berikutnya. Selain acara-acara di atas, masih ada pula Kunjungan ke Desa Mandiri dan Pameran Karya. Melalui rangkaian acara ini, diharapkan terciptanya solusi bersama dalam pengembangan alternaif dalam mewujudkan kemandirian energi Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia dapat dilihat di situs ini.